Selasa, 24 Juni 2014

Samirana Miftahul Qulub


Ini adalah tahun kedua setelah aku mematrikan statusku sebagai suami dan sekarang sebagai seorang ayah...
dan inipun adalah tahun ke-7 setelah kepergianku melepas diri sebagai seorang Santri...
dan inipun adalah beberapa hari sebelum Romadhan tahun ini...
 
aku tiba2 ingat untuk berkunjung ke sebuah tempat dimana aku tak luput berkunjung kesitu meskipun kadang sejenak pada tiap2 kesempatan di waktu2 dan tahun2 yang berlalu, hanya untuk berharap dan bertabarruk...

Pada sebuah petilasan para Santri yang berharap barokah dan kerida'an, pada sebuah tempat yang menjadi saksi setiap gempita dzikir thullab beroja, berhafidz dan berkhatam...
iya disini, di maqom yang bagiku sangat bermakna "Asta Syaikhona K.H. R. Fadholi Syiraj"...
Setelah sampai pada gerbangnya, hatiku mulai penuh dengan memori dan imaji, membawaku berkelana bersama bunyi engsel pintu gerbang yang sudah tak sama lagi dengan seperti pertama aku sampai disini, bangunannyapun mulai beraroma beda,lebih bergaya binar tak seperti tahun2 dulu... namun ketika aku perlahan-lahan membuka grendel besinya yang agak sulit dibuka, dari jarak yang tak beda pula hatiku masam,hatiku berpadu rindu untuk sesekali aku merasa seperti 12 tahun yang lalu saat pertama kali aku mengenal ini adalah Asta Kyai sepuh, rona berpancar cahaya aku rasakan dari arah sini, arah luar sedikit terpisah seperti kerangkeng sel penjara yang memecah antara aku dan Asta ini, jelas tampak disana yang berbaring adalah waliyullah...aduuhhh aku benar2 rindu bertasbih-tasbih atau bermunjiat disitu,layaknya santri baru yang baru mengenal sosok Sang Guru...
Aku... pelan... pelaan... masuk menuju congkop yang dulu tak sebagus ini, ahh aku lupa... aku belum punya wudu untuk melanjutkan ritual lamaku yaitu bertasbih dan bermunjiat disini, pandanganku tiba2 tertarik pada sebuah pintu baru yang dulu tak ada... aku bertanya ini pintu menuju apa atau kemana??? pertanyaanku terjawab setelah aku geser pintu itu dan membukanya, rupanya pintu ini menuju tempat wudu' terletak sebelah Congkop ini...
Aku langkahkan kaki, rupanya Samirana yang berhembus benar2 membuat aku harus menangis karena sentuhannya aku merasa kembali, aku merasa terbawa lagi pada suasana ini, suasana Ba'da isya' yang biasa aku berkunjug kesini di tahun2 aku sebagai santri... aduuuhhh Allah alangkah aduuuh aku merindukan suasana ini, berlanjut pada gayungan pertamaku mengambil air wudu, Subhanallah aku benar2 merasa kembali pada tahun2 lalu aku disini, aku merasa kembali pada kewajiban2 pagiku untuk Hadhir berjamaah, mengaji, sekolah, musyawarah, atau ketika bergerumun untuk sekedar sama2 mengambil tahapan kenyang isi perut ketika salah satu santri mendapat kiriman...
Aduuuh Suasana... Aduhhh kenangan, aku merindukan Tahun2 itu, aku rindu kenakalanku disini, aku rindu ibadahku disini... sungguh anggun wajah Pesantren dan Barokahnya hingga 15 menit terasa aku kembali pada Bertahun-tahun lalu yang masih jelas tampak aroma dan suasananya..
Pada Saat ungkapanku ini tertulis, nampak semua memori dan kenanganku bersama kalian, sahabat, teman bahkan saudara2 seperjuangan Agama...
jangan pernah lupa berjumpa dan bersungkem pada Tabarruk Syaikhona Kyai Sepuh... ada ketakjuban indah yang akan membawa kita pada sebuah ketenangan batin...

RIFAN KHORIDI
25 Sa'ban 1435

Tidak ada komentar:

Posting Komentar